ONEINNEWS.COM - Presiden Volodymyr Zelensky juga meminta warga Ukraina yang berada di luar negeri untuk pulang guna membela Tanah Airnya. (...
ONEINNEWS.COM - Presiden Volodymyr Zelensky juga meminta warga Ukraina yang berada di luar negeri untuk pulang guna membela Tanah Airnya. (Sky News)
AKURAT.CO Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim pasukannya masih menguasai ibu kota Kyiv. Ia pun meminta 'teman-teman' di luar negeri untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
"Setiap orang di luar negeri yang ingin membela Ukraina, sila melakukannya secara langsung dengan cara bersatu. Setiap teman yang ingin bergabung dengan Ukraina dalam bela negara, sila datang. Kami akan mempersenjatai Anda," serunya dalam pidato pada Sabtu (26/2), dilansir dari Sky News.
Laporan badan pengungsi PBB pun menyebut 120 ribu warga Ukraina telah meninggalkan Tanah Airnya menuju Rumania, Moldova, Polandia, dan Hongaria. Tak pelak, Zelensky membujuk mereka pulang ke Ukraina.
"Semua warga yang bisa pulang ke Ukraina, sila kembali untuk membela Tanah Air," pintanya.
Presiden telah meminta warga sipil untuk ikut angkat senjata. Kementerian Pertahanan pun menginstruksikan masyarakat untuk merangkai bom molotov guna 'menetralisir' musuh.
Salah satu warga sipil yang bergabung dengan upaya militer tersebut adalah Wladimir Klitschko. Ia merupakan mantan petinju sekaligus saudara wali kota Kyiv.
"Tolong beraksi sekarang, jangan menunggu. Beraksilah sekarang, hentikan perang ini," desaknya dalam unggahan Twitter.
Sedikitnya 198 warga Ukraina tewas sejak invasi dimulai 3 hari lalu, termasuk anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Ukraina.
Sementara itu, untuk mendukung pasukan Ukraina di garis depan, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengadakan konferensi donor bantuan militer pada Jumat (26/2). Sekitar 27 negara pun setuju untuk memberikan lebih banyak senjata, persediaan medis, dan sumber daya militer lainnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sendiri telah menandatangani memorandum untuk menggelontorkan hingga USD 600 juta (Rp8,6 triliun) sebagai 'bantuan militer darurat'.
S:Akurat