ONEINNEWS.COM - Kalau ada pertanyaan, siapa orang paling bahagia saat ini? Pasti jawabannya adalah Angelina Sondakh. Bagaimana tidak, setel...
Bagaimana tidak, setelah 1 dekade atau 10 tahun lamanya mendekam di penjara, ia akhirnya menghirup udara bebas.
Penulis saja gak keluar rumah 1 hari, perasaan sudah gak karuan. Bete banget.
Bagaimana kalau 10 tahun? Gak kebayang beratnya beban psikologis Angelina.
Tapi di penjara selama 10 tahun itu kini hanya tinggal kenangan. Malam ini dan seterusnya ia tidak akan lagi dikerangkeng di Lapas Pondok Bambu, Jakarta.
Untuk itu, sebelum melanjutkan tulisan ini, penulis ingin mengucapkan selamat dulu kepada Mbak Angie atas kebebasannya.
Lantas, apa yang menjadi penyebab Putri Indonesia 2001 itu masuk penjara? Apa hal yang dia lakukan?
Seperti biasa. Salah pergaulan.
Ia awalnya artis berprestasi. Namun tiba-tiba terjun ke dunia politik.
Celakanya si Angie ini masuk Partai Demokrat. Yang kita tahu sendiri di partai tersebut banyak koruptor. Mulai dari Anas Urbaningrum, Hartati Murdaya, Andi Mallareng, Jero Wacik, M Nazaruddin hingga Sutan Bhatoegana.
Tidak pelak, mantan Wasekjen Partai Demokrat itupun tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Hingga ia ikut-ikutan korupsi proyek wisma atlet di Palembang.
Akibatnya, Angie divonis 10 tahun penjara oleh hakim Mahkama Agung kala itu.
Lalu, apa yang dia lakukan pasca bebas?
Ziarah ke makam almarhum suaminya Adjie Massaid. Melakukan video call dengan istri pertama Adjie Massaid, Reza Artamevia. Hingga keliling Kota Jakarta.
-o0o-
Sekarang Angie mungkin masih menikmati masa kebebasannya. Akan tetapi kedepannya, cobaan baru siap menghadang yakni ia terancam jadi pengangguran.
Karena statusnya sebagai mantan koruptor itu membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan baru. Dan balik ke dunia model lagi rasanya gak mungkin. Pasalnya si Angie ini sudah memasuki usia kepala empat.
Pasca keluar dari penjara, inner beauty-ny juga sudah mulai memudar.
Hanya saja berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, Angelina Sondakh berpotensi untuk menjadi pengurus Partai Demokrat lagi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Ketua umum partai itu saat ini, AHY dikenal suka mengangkat orang-orang bermasalah sebagai pengurus partainya.
Tidak tanggung-tanggung, sekarang saja ada dua orang bermasalah yang menjadi punggawa partai berlambang bintang Mercy itu.
Pertama Andi Arief. Ia dikenal sebagai pemakai narkoba jenis sabu.
Bahkan, pada 2019 lalu ia sempat ditangkap polisi bersama seorang perempuan karena narkoba ini.
Sekarang, politisi yang pernah mengatakan Prabowo 'jenderal kardus' tersebut menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat.
Bayangkan, pemenangan Pemilu sebuah partai diurus oleh orang yang pernah teler akibat mengonsumsi sabu. Kura-kura perolehan suranya bakal melonjak gak ya?
Kedua, Andi Mallarangeng. Semua sudah tahu kasus si Andi ini sehingga tidak perlu dijelaskan lagi. Dia-lah yang bikin wisma atlet Hambalang menjadi seperti candi saat ini.
Nah, mantan Menpora tersebut divonis 4 tahun penjara oleh Majelis Hakim pada 2014 lalu.
Meskipun pernah tersandung kasus korupsi tidak membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan. Saat ini ia ditunjuk oleh AHY menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Yang jadi pertanyaan di sini, kenapa AHY menangkat orang-orang bermasalah menjadi pengurus Partai Demokrat? Bukankah itu akan merusak citra partai besutan bapaknya tersebut?
Bisa jadi karena Partai Demokrat kekurangan orang berkualitas sehingga itulah yang paling bagus.
Kembali ke Angie tadi, kalau dia berminat masuk Partai Demokrat lagi dan menjadi pengurus, bagaimana caranya?
Ya bisa dengan menunggu panggilan dari AHY atau kalau pengen cepat-cepat, masukkan surat lamaran ke DPP Partai Demokrat.
Pasti peluangnya untuk diterima besar.
Lha wong pemakai sabu saja jadi Ketua Bappilu kok, apalagi kalau cuma eks koruptor wisma atlet.
Di samping itu, si Angie ini kan perempuan. Bisa menambah keterwakilan perempuan di Partai Demokrat. Karena kalau melihat struktur yang ada, pengurus Partai Demokrat dari kaum Hawa hanya sedikit. Seperti Ingrid Kansil, Vera Febyanthy Rumangkang, Siti Nur Azizah, dll.
Sehingga degan Angie masuk Partai Demokrat, srikandi partai itu jadi bertambah.
Lagian juga, dari Pemilu ke Pemilu perolehan suara Partai Demokrat terus turun. Dengan Angie jadi pengurus partai itu diharapkan menambah perolehan suara Partai Demokrat. Walaupun hanya sedikit.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah dengan Angie masuk Partai Demokrat bisa menjadi pelajaran bagi kader partai lain bahwa kalau mau selamat, katakan tidak pada korupsi.
Bukan katakan tidak pada (hal) korupsi
S:Fery fadly
