ONEINNEWS.COM - Semakin kacau saja aturan yang diberlakukan Taliban di AFganistan. Jangankan orang lajang, pasangan suami istri saja tidak ...
Jangankan orang lajang, pasangan suami istri saja tidak nyaman saat mereka menghabiskan waktu di luar rumah.
Sebagai contohnya untuk makan malam di restoran. Maka, jangan harap keduanya akan bertemu di satu meja yang sama.
Pasangan suami istri ini akan dipisah tempat duduknya.
Artinya mereka ini duduk tidak pernah berdekatan dan akan makan masing-masing saja.
Lantas, bagaimana pasangan suami istri nantinya bisa berkomunukasi.
Padahal tujuan utama makan diluar itu tidak hanya santap makanan, namun juga menjalin komunikasi nyang intens
Ya, otoritas Taliban telah melarang pria dan wanita untuk makan bersama dan mengunjungi taman pada waktu yang sama di Kota Herat, Afghanistan barat.
Afganistan memang selama ini dikenal sebagai negara yang sangat konservatif dan patriarki.
Namun, adalah hal yang biasa untuk dapat melihat pria dan wanita makan bersama di restoran, termasuk di Herat.
Kota Herat bahkan telah lama dianggap liberal menurut standar Afghanistan.
Sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021, Taliban semakin memberlakukan pembatasan yang memisahkan pria dan wanita sejalan dengan visi Islam mereka yang keras.
Seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat, Riazullah Seerat, mengatakan pihak berwenang telah menginstruksikan bahwa pria dan wanita dipisahkan di restoran.
Dia mengatakan kepada AFP pada Kamis (12/5/2022), bahwa pemilik restoran telah diperingatkan secara lisan bahwa aturan itu berlaku bahkan jika mereka adalah suami dan istri.
Seorang wanita Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan manajer menyuruh dia dan suaminya untuk duduk secara terpisah di sebuah restoran Herat pada Rabu (11/5/2022).
Dampak terhadap bisnis
Safiullah, seorang manajer restoran membenarkan bahwa dia telah menerima diktat Kementerian.
"Kami harus mengikuti perintah itu meski itu berdampak sangat negatif pada bisnis kami," kata Safiullah.
Dia menyampaikan, jika larangan itu terus berlanjut, bisa jadi ke depan dirinya akan terpaksa memecat staf.
Seerat juga mengatakan kantornya telah mengeluarkan dekrit bahwa taman umum Herat harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dengan laki-laki dan perempuan diizinkan untuk mengunjungi hanya pada hari yang berbeda.
"Kami telah memberitahu perempuan untuk mengunjungi taman pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Hari-hari lainnya disimpan untuk pria yang dapat berkunjung untuk bersantai dan berolahraga," jelas dia.
"Wanita yang ingin berolahraga pada hari-hari itu harus mencari tempat yang aman atau melakukannya di rumah mereka," tambah Seerat.
Taliban sebelumnya menjanjikan aturan yang lebih lunak daripada tugas pertama mereka berkuasa dari 1996 hingga 2001, yang ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Tetapi mereka semakin membatasi hak-hak warga Afghanistan, khususnya anak perempuan dan perempuan, yang telah dicegah untuk kembali ke sekolah menengah dan banyak pekerjaan pemerintah.
Di Kota Herat, pihak berwenang telah memerintahkan instruktur mengemudi untuk berhenti mengeluarkan izin kepada pengendara wanita.
Wanita di seluruh negeri telah dilarang bepergian sendirian, dan minggu lalu pihak berwenang memerintahkan mereka untuk menutupi badan sepenuhnya di depan umum, idealnya dengan burqa.
S: tribunnews