ONEINNEWS.COM - Untuk pertama kalinya Amerika Serikat (AS) turut berpartisipasi dalam latihan perang berskala besar bersama Israel untuk me...
Dalam latihan perang ini, angkatan udara AS akan bertugas sebagai kekuatan tambahan, berkolaborasi dengan jet temput Israel untuk melakukan serangan berulang ke wilayah Iran.
Menurut laporan, sekitar 12 jet tempur Israel akan diterjunkan dalam simulasi serangan ke Iran ini.
Latihan ini merupakan latihan skala besar yang paling baru sejak latihan terakhir kali digelar Israel pada satu dekade lalu ketika saat itu negara tersebut memang berniat untuk menyerang Iran.
Tetapi, saat itu AS dilaporkan tidak turut berpartisipasi.
Kolaborasi latihan perang Israel AS ini disebut belum pernah terjadi sebelumnya dan dinilai menjadi pesan bagi Iran di tengah negosiasi soal kembalinya Iran pada kesepakatan nuklir 2015 di Wina, yang sempat mangkrak.
Israel menanggapi keputusan ini dengan sikap keberatan dan memperingatkan bahwa jika kesepakatan itu dihidupkan kembali akan menyebabkan gejolak di kawasan Timur Tengah.
Menurut laporan reporter Channel 13, Or Heller, latihan perang yang melibatkan AS ini dinilai secara terselubung mengirim pesan kepada Iran bahwa AS akan menjadi pendukung jika nantinya Israel benar-benar melakukan serangan.
Soal isu serangan ke Iran, awal tahun lalu, Kepala Staf Israel Defense Force (IDF) Aviv Kohavi menyebut bahwa ia baru saja memberikan instruksi kepada pasukan militernya untuk menyusun serangan tersebut.
Bahkan bulan September di tahun yang sama, Kohavi mengatakan pasukan militernya sedang mempersiapkan tindakan untuk merespon program nuklir Iran.
Sebab sebelum melakukan serangan Israel harus menemukan cara agar dapat menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Selain itu, pasukan militer Israel juga harus berhadapan dengan pertahanan udara milik Iran yang dinilai semakin canggih.
Menurut laporan Al Ahram, media asal Mesir menulis bahwa dalam sebuah pertemuan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menlu Israel Yair Lapid, keduanya menentang kesepakatan nuklir Wina tahun 2015 yang dinilai tidak akan berhasil mengekang Iran dari melakukan ancaman nuklir.
“Ketika sampai pada elemen yang paling penting (Israel dan AS), saling berhadapan. Kami berdua berkomitmen, dan bertekad bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir,” ucap Blinken saat itu seperti dikutip Hops.ID dari laman Al Ahram pada Rabu, 18 Mei 2022.
Meski terdapat sedikit perbedaan dengan Washington soal pakta nuklir ini, Israel menyebut tetap berdialog dengan terbuka bersama sekutunya, AS.
“Israel akan melakukan apa pun yang kami yakini diperlukan untuk menghentikan program nuklir Iran. Apa pun. Dari sudut pandang kami, Iran ingin menghancurkan Israel. Mereka tidak akan berhasl. Kami tidak akan membiarkan mereka,” ungkap Lapid.
Sebagai informasi, Iran telah selama berbulan-bulan mencoba menghidupkan kembali pembicaraan nuklir Wina yang melibatkan kesepakatan dengan Inggris, China, Perancis, Jerman dan Rusia.
S: Hops