ONEINNEWS.COM - Laras Carissa, Istri pemain Arema FC M Rafli mengungkapkan penyesalan terbesar para pemain Singo Edan usai tragedi Kanjuruh...
ONEINNEWS.COM - Laras Carissa, Istri pemain Arema FC M Rafli mengungkapkan penyesalan terbesar para pemain Singo Edan usai tragedi Kanjuruhan, ungkap pemain dihantui rasa bersalah, Senin (3/10).
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu berubah menjadi tragedi.
Pasalnya ratusan orang harus meregang nyawa usai pertandingan.
Jatuhnya korban jiwa membuat pemain Arema FC dihantui rasa bersalah.
Terutama mengingat kejadian bermula karena Singo Edan harus ditundukkan dengan skor 2-3 oleh Persebaya Surabaya di laga bertajuk Derby Jatim.
Perasaan rasa bersalah para pemain itu diungkapkan oleh Laras Carissa yang merupakan istri dari pemain Arema FC, M Rafli.
Laras Carissa bersama suaminya, M Rafli (Pemain Arema FC)
"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada pemain yang diam-diam merasa bersalah.
" Tulis Laras Carissa dalam instagram pribadinya
Baca juga: DUKA Tragedi Arema vs Persebaya.
Higor Vidal: Momen Paling Menyidihkan dalam Karir Saya
Ia menyebutkan bahwa para pemain Arema FC terngiang-ngiang dengan kekalahan dan berandai jika laga itu berhasil dimenangkan, mungkin tak akan ada korban jiwa yang berjatuhan.
""kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa," Pernyataan yang terus terulang di otak kami.
Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus terusan menangis dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui."
Suporter Arema FC, Aremania membopong korban kericuhan sepakbola saat laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter Arema FC, Aremania membopong korban kericuhan sepakbola saat laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
(surya.co.id/purwanto)
"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergelatakan di Stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kamipun ikut bantu evakuasi, tetapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur
Tidak ada yang mengharapkan kekalahan namun lagi dan lagi, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia.
Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan." tulis Laras Carissa.
S:Tribun Surabaya